Biasanya seseorang yang menciptakan ponsel akan menggunakan ponsel buatannya sendiri. Apalagi kalau sampai ketahuan memakai ponsel kompetitor, maka akan sulit termaafkan. Terlebih kalau dia adalah bos ponsel itu sendiri.
Seperti yang baru saja terjadi kepada Lei Jun, yang merupakan salah satu pendiri sekaligus CEO Xiaomi. Ia terciduk gunakan iPhone yang merupakan ponsel buatan Apple, kompetitornya.
Baca Juga: Pendiri Xiaomi Sumringah Berkat Saham Kingsoft yang Melambung hingga Rp71 Triliun!
Alih-alih memakai model buatan perusahaan sendiri seperti Mi 10, hal itu jadi memicu kemarahan jutaan Mi Fans, penggemar ponsel Xiaomi.
Diketahui Lei Jun terciduk saat ia mengunggah postingan di media sosial Weibo. Di postingan tersebut muncul keteran bahwa ia menggunakan iPhone. Alhasil, ia pun diserang dan dibully netizen.
Lei Jun dinilai sebagai pengkhianat dan penipu, karena dalam setiap presentasinya saat ia memperkenalkan ponsel baru, ia sering menyindir iPhone.
Bak menjilat ludah sendiri, justru malah Lei Jun yang menggunakan iPhone bukan ponsel buatan Xiaomi. Padahal Xiaomi baru saja meluncurkan sejumlah ponsel baru mulai dari Mi 10 hingga Poco F2 Pro.
Menerima banyak kritik dan sindiran, Lei Jun menghapus unggahannya di Weibo itu. Sayang, cuitannya itu sudah direkam para warganet dan kini menjadi prasasti yang abadi di internet: CEO Xiaomi gunakan iPhone.
Mitra Xiaomi Pan Jiutang mencoba pasang badan membela Lei Jun. Dalam postingannya di Weibo dia berpendapat setiap CEO atau direktur yang mengatakan tidak menggunakan Apple, Samsung atau ponsel pesaing lainnya, mereka adalah orang-orang munafik.
Dia pun menyebut CEO Huawei Ren Zhengfei dan mantan President of Global Marketing Oppo Brian Shen juga menggunakan iPhone. Bahkan mantan eksekutif Meizu Li Nan beralih ke iPhone setelah cabut dari Meizu.
Menurutnya alasan di balik mereka menggunakan perangkat pesaing bukan karena menyukainya, tetapi untuk mengetahui pengalaman yang ditawarkan. Karena itu bisa menjadi cara untuk belajar menemukan kelebihan perusahaan lain.
Pembuat smartphone sering menyalin inovasi orang lain dan berimprovisasi dengan produk mereka sendiri, "Inovasi kadang-kadang disalin dan kemudian diperbaiki," pungkas Jiutang.
