Kamis, 18 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

Dukung Donald Trump, Miliarder Stephen Ross Kerap Dibully

Foto Berita Dukung Donald Trump, Miliarder Stephen Ross Kerap Dibully
WE Entrepreneur, Jakarta -

Masa jabatan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS) akan segera berakhir. Namun, ia kembali mengajukan diri sebagai petahana dalam pemilihan presiden AS tahun mendatang.

Dari berbagai sisi, Trump masih mendapatkan dukungan. Salah satunya dari miliarder Stephen Ross yang tak lain teman akrabnya. Alih-alih mendapat dukungan dari pihak lain, Ross justru dibully akibat dukungannya kepada Trump tersebut.

Baca Juga: Usai Penembakan Massal di AS, Trump Dikecam Lawan Politiknya

Namun, miliarder 79 tahun itu menolak diserang akibat pilihan politiknya. Miliarder itu diketahui menggelar acara makan siang dalam penggalangan dana untuk Donald Trump. Tiap partisipan yang hadir dilaporkan harus merogoh kocek US$250 ribu atau Rp3,5 miliar

"Saya selalu menjadi partisipan aktif di proses demokrasi. Saya telah mengenal Donald Trump selama 40 tahun, kami saling setuju dalam beberapa isu, serta tidak setuju dalam isu lain, dan saya tidak pernah malu mengungkap opini-opini saya," ujar Ross, melansir dari Fortune (12/8/2019).

Akibat perbedaan politik tersebut, investasi Ross jadi sasaran boikot, yakni klub gym SoulCycle dan Equinox.

Baca Juga: Usai Dipecat, Pria Ini Malah Jadi Bos Properti Kelas Dunia

CEO SoulCycle, Melanie Whelan, menyebut perusahaannya mendukung diversity (keanekaragaman), inklusi, dan kesetaraan. Pihaknya pun berkata miliarder Stephen Ross tak terlibat manajemen SoulCycle.

Dalam keterangannya, Ross berkata memiliki fokus besar terhadap lapangan kerja di AS. Ia pun akan tetap mendukung isu ras, pendidikan, dan lingkungan, meski ia pro-Donald Trump.

"Saya telah menjadi, dan akan terus melanjutkan, berperan sebagai pendukung kesetaraan, inklusi, diversity, pendidikan publik, dan keberlanjutan lingkungan, dan saya akan dan terus mendukung para pemimpin di kedua sisi politik untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut," ujarnya.

Tag: Donald Trump, Pilpres AS

Penulis/Editor: Clara Aprilia Sukandar

Foto: Heavy.com