Rabu, 24 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

10 Perusahaan yang Bikin 'Candu', Masyarakat Enggak Bisa Lepas dari Produknya!

Foto Berita 10 Perusahaan yang Bikin 'Candu', Masyarakat Enggak Bisa Lepas dari Produknya!
WE Entrepreneur, Jakarta -

Produk-produk keseharian yang banyak digunakan masyarakat ternyata enggak bisa terlepas sumbernya dari sepuluh perusahaan multinasional ini lho. Deretan perusahaan ini memproduksi barang yang konsumennya merajai banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.

Penasaran perusahaan apa sajakah itu? Berikut deretannya:

Baca Juga: Kaya dari Orok, Ini Sosok Pewaris Perusahaan Kristal Swarovski

1. Unilever

Perusahaan multinasional ini diketahui menghasilkan produk-produk konsumer yang paling laris di pasaran, di antaranya Royco, Molto, Lifebuoy, Rinso, dan Sunlight. Unilever mengklaim produk-produknya dipakai sebanyak 2,5 milliar orang di dunia.

Unilever sendiri merupakan perusahaan yang terbentuk pada 2 September 1929 karena mergernya perusahaan margarin Belanda Margarine Unie dengan produsen sabun asal Inggris Lever Brothers.

Sejak saat itu Unilever terus berkembang dan menjelma menjadi raksasa bisnis dunia. Produk-produknya sendiri sejauh ini telah tersebar di 190 negara di dunia.

2. Nestle

Selanjutnya, Nestle. Di Indonesia, produk-produk perusahaan asal Swiss ini memiliki cukup banyak peminat, dari usia muda hingga dewasa.

Nestle berdiri pada tahun 1866 yang waktu itu merupakan Perusahaan Susu Kental Anglo-Swiss. Pendirinya adalah Henri Nestlé yang pada tahun 1867 berinovasi dengan memperkenalkan makanan bayi.

Baca Juga: 6 Faktor Gagalnya Bisnis Makanan yang Tak Disadari

Perusahaan itu telah hadir di Indonesia sejak 1873. Tercatat cukup banyak produk-produk konsumer produksi Nestle. Mulai dari KitKat, Polo, Milo, Nescafe, Coffee Mate, Nestea, Dancow, Cerelac, Fitnesse, Koko Krunch, Cornflakes, Honey Stars, Cookies Crisp, Honey Gold Flakes, Carnation, Cap Nona, Bear Brand, Nutren, hingga Peptamen.

3. Danone

Setelah Netsle dan Unilever, produk-produk konsumer yang paling laris di dunia berikutnya berasal dari Danone. Perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Prancis ini dirintis sejak 1919. Saat itu Danone merupakan perusahaan yang memproduksi yogurt di Barcelona, Spanyol.

Perkembangan Danone pada akhirnya terasa di Indonesia dengan kehadiran produk-produknya. Apa aja produk-produknya? Mulai dari Aqua, Vit, Levite, Mizone, Bebelac, Nutrilon Royal, SGM, hingga Nutricia.

4. Coca Cola

Mendengar namanya saja, masyarakat di Indonesia telah tak asing lagi dengan produk soda buatannya. Bukan hanya Tanah Air, produk Coca Cola juga merajai banyak negara di dunia.

Coca Cola mulai dirintis di tahun 1886. Tiga tahun kemudian Coca Cola memperkenalkan minuman bersodanya di Jacob’s Pharmacy yang ternyata laris manis di pasaran. Sejak itulah perusahaan asal Amerika Serikat ini mengalami perkembangan.

Baca Juga: Bukan, Bukan dengan Media Sosial, Lewat Cara Ini Merek Bisnis Juga Bisa Eksis

Coca Cola juga memperkenalkan banyak produk konsumer lainnya, seperti Diet Coke, Ciel, Dasani, del Valle, Fanta, Fairlife, Georgia, Gold Peak, Honest Tea, Mello Yello, Minute Maid, Odwalla, Powerade, Simply Beverages, Sprite, hingga Costa Coffee.

5. PepsiCo

Masih dari perusahaan yang terkenal karena minuman sodanya, PepsiCo. Perusahaan yang berkantor pusat di Amerika Serikat ini berdiri pada tahun 1898 dengan memperkenalkan minuman soda bermerek Pepsi.

Kemudian Pepsi-Cola Company and Frito-Lay merger pada tahun 1965 dan berganti nama menjadi PepsiCo. Banyak produk-produk yang merek dagangnya berada di bawah PepsiCo. Mulai dari Lay’s, Doritos, Quaker, Cheetos, Brisk, Tropicana, Gatorade, Fritos, hingga Mountain Dew.

6. Mars

Mars di sini bukan planet ya. Mars merupakan perusahaan yang berkantor pusat di Amerika Serikat yang lahir pada tahun 1911. Perusahaan ini didirikan Franklin Clarence Mars. Sekarang Mars dipimpin generasi keempat dari keluarga Mars, yaitu Victoria B. Mars.

Sepanjang perjalanannya, Mars memproduksi banyak produk konsumer, diperuntukkan buat manusia maupun hewan peliharaan. Sebut aja Snickers, Dove, M&M’s chocolates, Doublemint, Spearmint, Juicy Fruit, Pedigree, Whiskas, Sheba, Cesar, Nutro, hingga Royal Canin.

7. Mondelez International

Raja produk konsumer berikutnya adalah Mondelez Internasional. Perusahaan satu ini berasal dari Amerika Serikat dan berdiri pada tahun 1923 yang saat itu masih merupakan National Dairy Products Corporation atau National Dairy.

Perusahaan multinasional ini kemudian berganti nama menjadi Mondelez di tahun 2012. Beragam produknya berjaya di banyak negara, termasuk Indonesia, di antaranya Oreo, Kraft, Biskuat, Cadbury Dairy Milk, Toblerone, Chips Ahoy!, belVita, hingga Ritz.

8. Associated British Foods

Perusahaan asal Inggris, Associated British Foods ini menjadi salah satu perusahaan yang produknya merajai Konsumer. Orang asal Kanada bernama W. Garfield Weston mendirikannya pada tahun 1935.

Di Indonesia perusahaan ini dikenal dengan produk minuman Ovaltine. Di luar itu banyak produk Associated British Foods yang merajai pasar, seperti Allinson, Argo cornstarch, Aladino Peanut Butter, Patak’s, Fleischmann’s Yeast, Dorset Cereals, Ryvita, hingga Silver Spoon.

9. Kellogg’s

Baca Juga: Jangan Biarkan Bisnis Terhambat! Ini Tips Menjaga Produktivitas saat Puasa

Perusahaan multinasional asal Amerika Serikat berikutnya yang produk-produknya diminati banyak orang adalah Kellogg’s. Perusahaan ini mulai dirintis dua orang bersaudara Dr. John Harvey dan Will Keith Kellogg pada tahun 1898.

Cukup banyak produk-produk Kellogg’s yang dijual di Indonesia. Sebut aja Kellog’s Corn Flakes, Kellogg’s Mueslix Raisin & Almond, Kelloggs Froot Loop, Pringles, dan masih banyak yang lainnya.

10. General Mills

Terakhir adalah General Mills. Sudah berdiri sejak 1856, General Mills telah melahirkan banyak produk, mulai dari Häagen-Dazs, Annie’s, Bisquick, Wheaties, Jus-Rol, Cascadian Farm, dan masih banyak lainnya.

Tag: PT Unilever Indonesia Tbk, Nestle, PepsiCo Inc, Coca-Cola Europacific Partners (CCEP), Danone

Penulis/Editor: Clara Aprilia Sukandar

Foto: Reuters/Pierre Albouy/File Photo