Sabtu, 20 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

Miss Planner, Bisnis WO yang Dimulai dengan Modal Kepercayaan

Foto Berita Miss Planner, Bisnis WO yang Dimulai dengan Modal Kepercayaan
WE Entrepreneur, Medan -

Modal utama yang harus dimiliki untuk bisa menjalankan usaha wedding organizer (WO) dengan baik dan lancar bukanlah berupa uang, namun kepercayaan dari konsumen. Kepercayaan konsumen sulit untuk didapatkan dan?perjuangan untuk mempertahankan hal tersebut ternyata lebih sulit lagi.

"Bisnis WO di Medan semakin berkembang jadi kita tidak pernah merasa teman-teman WO yang lain saingan karena punya kelebihan dan kekurangan masing-masing," kata pemilik Miss Planner Mika Astari Siregar di Medan, Sabtu (20/5/2017).

Gadis kelahiran Medan 6 Desember ini mengatakan bahwa hingga saat ini?Miss Planner bisa meng-handle?dua sampai tiga klien perbulan. Untuk spesifikasi WO, Miss Planner mengambil klien umum dengan kategori Indonesian dan international wedding.

"Kalau pembagian tugas, biasanya handle preparation banyak di saya yang kerjakan, seperti menyiapkan vendor-vendor yang mau dipakai, tapi ketika eksekusi acara kita bareng-bareng sama Kak Nadia dan tim," ujarnya.

Proses kerja Miss Planner dimulai dari tanya jawab klien yang biasanya dilakukan via Line/email atau telepon. Selanjutnya Miss Planner melakukan tatap muka dengan pihak klien untuk mencari tahu keinginan dan kebutuhan klien tersebut.

Selanjutnya, deal-dealan harga akan ada beberapa kali meeting dan final meeting sebelum hari H, melihat perkembangan persiapan hari H. Selanjutnya persiapan dan eksekusi hari H sebab harga yang diberikan dimulai dari Rp7 juta ke atas sesuai yang diinginkan konsumen.

"Kita selalu berusaha membuat klien?nyaman berkomunikasi dengan kita sehingga mereka tidak sungkan untuk berkonsultasi, sampai curhat masalah pribadi," ujarnya.

Dari bisnis WO ini, Mika mengatakan dirinya semakin mengerti bahwa menyatukan impian acara sepasang calon pengantin itu sulit karena bukan hanya menyatukan keinginan dari pasangan yang akan menikah melainkan dua keluarga besar.

"Orang melihat kita kerjanya hanya weekend biasanya acara wedding kan weekend.?Padahal di weekdays biasanya kita sibuk ketemu klien, meeting, dan persiapan dengan vendor-vendor. Salah satu kepuasan kita adalah jika klien dan keluarga merasa acaranya sukses dan merekomendasikan Miss Planner kepada orang lain lagi. Itu artinya orang percaya dan puas dengan kerjaan kita," ujarnya.

Dikatakannya, total tim eksekusi minimum enam orang, tergantung dengan kebutuhan dari wedding yang dijalankan. Tim yang ikut semuanya dipakai dengan jasa freelance.

"Sekarang harapannya Miss Planner dapat klien makin banyak karena kerja di timnya itu asyik. Kita juga kompak dan sudah seperti keluarga," pungkasnya.

Tag: Miss Planner, Mika Astari Siregar

Penulis: Khairunnisak Lubis

Editor: Cahyo Prayogo

Foto: Khairunnisak Lubis