Jum'at, 19 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

Persahabatan Sejati, Awal Kesuksesan Teri Bajak Medan

Foto Berita Persahabatan Sejati, Awal Kesuksesan Teri Bajak Medan
WE Entrepreneur, Medan -

Sebuah pertemuan yang tak disangka-sangka menjadi berkah buat Windi dan Vanessa untuk berbisnis. Setelah gagal melakukan beberapa bisnis, akhirnya dengan semangat, tekad, dan kepercayaan saling menjaga arti perkawanan, kedua perempuan ini berhasil menciptakan produk oleh-oleh khas Medan yang diberi nama Teri Bajak Medan.

"Tadinya kami hanya berteman biasa, kemudian saling curhat tentang masing-masing bisnis yang sering gagal, akhirnya curhatan itu semakin memperkuat keinginan kami untuk bersatu membangun bisnis bersama-sama," kata Windi di Medan, Sabtu (15/4/2017).

Dikatakannya, awal alasan mencari partner karena Windi capek mengerjakan segala operasional bisnis sendirian.

"Jadi, saya harus punya teman. Pertemanan saya dengan Kak Vanessa yang baik ternyata berujung pada membangun bisnis bersama dan pada akhirnya curhatan itu menguatkan pilihan kami untuk bisnis Teri Bajak Medan," ujarnya.

Dengan ketekunan, kesabaran, dan keuletannya, produk buatan mereka kini telah dikenal hingga Papua. Pada tahun 2013 mereka berdua pun siap menjalankan usaha khas oleh-oleh Medan ini. Ditambah dukungan dari kedua ibu mereka menjadi lebih ringan melangkah.

Windi mengatakan awalnya ia meminta ibunya untuk memasak teri. Jujur saja, Windi tak pandai memasak. Hal ini diungkapkannya dengan sedikit rasa malu. Kemudian, teri yang sudah matang ia foto dan memasangnya di media sosial pribadi yang disertai nomor telepon.

"Saya fotonya seadanya saja. Enggak pakai bagaimana-bagaimana. Cuma saya memanfaatkan media sosial saja. Apalagi saat itu sedang booming-booming-nya Instagram. Dari media sosial saya juga jadi paham bahwa makanan teri ini targetnya enggak hanya ibu-ibu, tapi juga anak muda. Mereka yang suka traveling sangat suka membawa teri Medan sebagai lauk," katanya.

Dikatakan Vanessa, awal pelanggan pertama yaitu memesan enam bungkus teri. Perlu diketahui, teri yang mereka buat adalah sambal teri yang dicampur kacang tanah sehingga siap disantap kapan saja.

"Wah senang juga kan. Kami semakin sadar bahwa peran media sosial sangat luar biasa dalam perkembangan sebuah bisnis," ujarnya.

Saat ini, Teri Bajak dengan berat 150 gram sebungkus, mereka jual Rp 40 ribu dan untuk kapasitas produksinya sudah mencapai 500 kemasan perbulan. Dikatakan Vanessa, untuk usaha yang sudah mereka geluti beberapa tahun ini, belum terpikir untuk meminjam dana tambahan kepada jasa perbankan.

"Kami masih sesederhana mungkin mengerjakan pesanan orang, Insya Allah masih bisa kami atasi untuk bisnis kami ini," pungkasnya.

Tag: Teri Bajak

Penulis: Khairunnisak Lubis

Editor: Cahyo Prayogo

Foto: Khairunnisak Lubis